Sabtu, 10 Desember 2022

Tips Menulis - Kapan Menempatkan Paragraph Break

Paragraf adalah batu loncatan sebuah cerita. Pembaca melangkah dengan rapi, paragraf demi paragraf,

di sepanjang alur cerita, dengan setiap batu loncatan membawa pembaca ke arah baru yang tidak terduga. Jadi bagaimana Anda membentuk cerita Anda menjadi serangkaian batu loncatan?

Mengapa Kita Membutuhkan Paragraf

Coba lihat cerita atau esai Anda tanpa paragraf sama sekali. Sepintas, blok teks besar ini terlihat tangguh dan menantang untuk dibaca. Saat Anda membaca, Anda dapat melihat betapa membingungkannya mengikuti perubahan pembicara, adegan, atau argumen saat semua teks berjalan bersamaan.

Bandingkan ini dengan artikel berita di koran lokal Anda. Anda akan melihat reporter telah menekan "Enter" setelah setiap titik, jadi kalimat selalu merupakan paragraf lengkap. Editor dan reporter berita memahami bahwa orang yang membaca koran akan membaca sepintas sebuah cerita dengan cepat, jadi mereka memecah teks menjadi bagian terkecil yang mungkin. (Meskipun reporter mengkompensasi Aturan Satu Kalimat per Paragraf dengan membuat kalimat mereka sepanjang mungkin.)

Esai dan cerita pendek lebih fleksibel tentang kapan harus istirahat untuk paragraf baru, itulah mengapa bisa membingungkan untuk mengetahui kapan harus menekan "Enter." Aturan sederhana berikut akan membantu Anda memecah tulisan Anda menjadi batu loncatan yang mudah dinavigasi untuk pembaca Anda. dangmerdu.com

Esai: Satu Topik, Satu Paragraf

Esai adalah serangkaian argumen, atau poin yang mendukung argumen, sebagai jawaban atas pertanyaan di atas halaman. Setiap poin yang Anda buat untuk mendukung argumen Anda harus berada dalam satu paragraf tersendiri. Jadi, jika Anda berargumen bahwa ikan harus hidup di laut, paragraf pertama Anda mungkin menjelaskan cara kerja insang yang paling baik di bawah air, dan paragraf kedua Anda akan membahas bagaimana perjalanan ikan kurang efisien melintasi daratan.

Saat Anda memutuskan paragraf berikutnya, mulailah kalimat pertama dengan kata penghubung seperti "juga" atau "namun", untuk menunjukkan bagaimana argumen paragraf ini terhubung dengan argumen sebelumnya. Dengan menautkan semua paragraf Anda, Anda menyajikan keseluruhan argumen Anda dalam urutan yang logis. Pembaca Anda dapat menavigasi esai dengan mudah, mengingat setiap poin yang Anda buat selangkah demi selangkah tanpa tersesat atau bingung.

Cerita Kreatif: Istirahat untuk Pergeseran

Dalam cerita, paragraf baru menandakan pergeseran atau perubahan orang, waktu atau tempat. Dengan memecah paragraf baru, Anda menampilkan jeda fisik pada halaman. Tampaknya lebih logis bagi pembaca bahwa ada orang lain yang mulai berbicara, atau sang pahlawan sekarang berada di pub daripada di rumah ibunya. Jadi tekan "Enter" ketika:

karakter lain mulai berbicara;
telah terjadi lompatan waktu; mulailah paragraf Anda berikutnya dengan "Keesokan hari" atau "Nanti";
pemandangan telah berpindah ke tempat lain; awali paragraf Anda berikutnya dengan "Sementara itu di luar" atau "Di kantor polisi..." sehingga pembaca Anda tahu di mana cerita telah bergeser.
Paragraf Sudut Kamera

Jika cerita Anda terjadi di satu ruangan dalam satu kerangka waktu dan dengan banyak karakter, Anda juga dapat menggunakan paragraf seperti kamera imajiner, mengubah sudut di dalam ruangan.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar